Weekend Asyik di Parigi Camping Ground Sukabumi

 #latepost
Ide untuk jalan-jalan ke Parigi ini mirip-mirip sama jalan ke Anyer sebelumnya, yang mana dari obrolan ringan yang diseriusin jadilah rencana jalan-jalan ke Sukabumi.
Mulanya sih mau main ke curug Cikaso, tapi akhirnya malah jadi beralih camping ke Parigi. Parigi Camping Ground ini ada di desa Parakan Salak Sukabumi. Pas periksa cek cek ombak ke web parigi kayaknya asik juga nih tempatnya..

Ya udah.. rencana bergulir makin matang... semua sepakat main ke Parigi. Nah ini karena ini ngga ada panitianya, jadi ya di handle bersama aja semua urusannya. Setelah didaftar, eh mayan banyak juga yang mau ikutan, ada sekitar 30 orang yang ikut dalam camping ini... horeeeee...
Jadi lebih semangat aja kalo lebih banyak yang ikutan.
Acara camping ini direncanakan berangkat tgl 30 Agustus pagi dan kembali besok di hari Minggunya dengan kereta pagi biar ngga terlalu kecapean.

Tentang Atya dan Zifa
Saya sudah memberitahu Atya dan Zifa jauh jauh hari tentang rencana ini. Berhubung ini pengalaman camping pertama kali untuk kedua pipi bulet, maka saya perlu menggambarkan dengan lengkap akan seperti apa perjalanan ini nantinya.
Mereka sih excited, karena perjalanan kami ke Sukabumi sebelumnya sangat menyenangkan.... tapi kedua bocah agak terdiam saat tahu ayah kali ini ngga ikut karena full mc di weekend ini.
Tapi anak-anak langsung bersemangat lagi saat tau Tek Deli ikutan...
Siiiplah...

Berangkat ke Parigi
Nah untuk menuju Parigi ini, kita ke Bogor dulu, trus dari Bogor naik kereta api jurusan Sukabumi di stasiun Paledang.
Berangkatnya sih masing-masing, rombongan baru bertemu di Bogor tepatnya di stasiun Paledang.
Sebagian ada yang naik kereta dan sebagian dengan bus, kalo yang tinggal di Bogor ya tinggal naik angkot aja sih..

Subuh itu suami mengantarkan kami ke stasiun Tanjung Barat, untuk berikutnya melanjutkan perjalanan ke Bogor dengan kereta pertama dari Jakarta Kota.
Ga ribet-ribet amat pagi ini. Atya dan Zifa dengan senang hati mau dibangunkan, mau mandi dan setengah hati makan pagi karena masih ngantuk,..hihi..*pukpuk Atya Zifa*
Pas di stasiun anak-anak udah segar dan bersemangat dengan perjalanan ini.


Kami sampai di Bogor saat Bogor bermandikan matahari pagi. Segera saja keluar dari stasiun dan bergabung dengan teman-teman lainnya.
Berikutnya perjalanan dilanjutkan di stasiun Paledang, menuju Sukabumi..
trus kami berhenti di stasiun Parungkuda.


Berikutnya naik angkot yang udah dihubungi sebelumnya. Kemudian kami menyusuri jalanan perkampungan, kemudian jalanan rata berubah menjadi jalanan berbatu...
dan ini ternyata lumayan jauh saudara..
Saat jalanan mulai menanjak, kami mulai melihat hamparan kebun teh. Tapiiii perjalanan masih belum berakhir lho..
Terusssss menanjak hingga tidak ada lagi rumah penduduk terlihat.
Akhirnya sampai.
Alhamdulillah...

Di sisi kanan ada tangga batu menurun ke bawah, terlihat ada pendopo dan tenda yang sudah terpasang di depannya. 



Selain itu sekelilingnya adalah pepohonan aja....
Ngga ada rumah penduduk lain.. ngga ada alf*mart #eh hihihi

Setelah mondar mandir mengamati sekeliling dan menaruh barang-barang di rumah, kami beranjak ke bangunan lain untiuk makan siang.
Ini dia pendopo yang digunakan untuk ruangan makan.


Abis makan dan leyeh-leyeh, kami lanjut dengan trekking ke sungai dengan ditemani bapak penjaga Camping Ground.
Asiiiik...
Nah karena katanya sungainya deket dan karena gemercik air kedengeran jelas, saya sih hayuk aja main ke sungai dengan membawa kedua balita ini.
Tapiiiii...
Aduh mama...
lumayan jauh ternyataaaa...
Fiuuuuh..
Terus kami menuruni tangga batu yang berlumut.


Saya sih terbiasa naik turun bukit dan mendaki gunung mengingat pernah ada rentang waktu di masa lalu saat keluarga kami berladang di gunung. Jangan tantang saya untuk medan yang ini, karena saya terlatih untuk medan berat..
Tapi itu kan dulu boook..
Saat tidak ada balita di gendongan..
Untung ada tek Deli.. boleh pilih deh.. mau menggendong 15 kg atau 20 kg.. hihihi....

Karena Atya dan Zifa senang diajak melihat-lihat vegetasi hutan, rasa lelah jadi tidak berarti lagi.
Tangga batu akhirnya berakhir, bersambung dengan persawahan, terus menyusuri jalanan kecil.. hingga bertemu sungai..
Horeeeee...
Anak-anak dengan bahagia segera berenang di sungai.
Padahal ini airnya dingiiiin banget.

 

Pas pulangnya Zifa yang mengantuk digendong Tek Deli, Atya digendong bunda. Jangan tanya beratnya gimana, dengan satu ransel didepan dan balita di punggung pastilah lumayan rasanya, tapi tawa riang Atya sepanjang jalan membuat beratnya berkurang setengah.
Jalan yang berat berakhir, kami sampai di jalanan yang rata, Atya turun dan mulai berjalan. Saya lalu mengambil alih Zifa dari Deli. Dan mulailah kami mendaki bukit dengan perlahan.. nyaris terseok sih.. hihi...
Bagusnya.. Atya dengan tangguh mendaki bukit tanpa mengeluh..
Hanya saja... pada saat saya memutuskan melintasi jalan pintas di tengah rumpun teh, Atya nyaris menyerah. Soalnya saya ga kuat dengan jalan memutar mengelilingi petak-petah kebun teh, jadi saya mengambil jalan pintas meskipun amat terjal. Saya sudah sampai duluan di atas, berlari menggendong Zifa dan kemudian menjatuhkan diri di rumput, sementara di bawah, Atya mogok separuh jalan, merebahkan badan ke belakang, tek Deli akhirnya mendorong Atya hingga nyaris berhasil sampai di atas.
Tiga langkah lagi untuk mencapai saya saat Atya sampai pada tenaga terakhir.
Atya menyerah..
Tapi Atya telah mengukuhkan pencapaian besar untuk seusianya.. *peluk erat kak Atya*

Malam hari, setelah makan malam, mulai deh acara api unggun dan bakar-bakaran jagung dan ubi.





Ini foto-foto pagi hari di area camping:






Review
Jadi.. main ke Parigi ini serunya ya rame-rame, bakalan mati gaya aja kalau hanya beberapa orang. Trus disini benar-benar jauh dari pemukiman, jadi siapkan segala keperluan sebelum naik ke Parigi. Air mandi bersih dan dingiiiiin..tapi jangan menyerah ya.. bagusnya sih tetap mandi.
Untuk makan selama di Parigi, kita bisa bayar Rp.60.000 per orang untuk 3x makan. Yang masak adalah ibu penjaga camping ground. Makanannya enak kok meskipun ngga bisa dikategorikan luar biasa ya, tapi sangat memadai untuk kita.

Untuk saya pribadi, ini adalah perjalanan luar biasa, karena untuk pertama kalinya pergi jauh bersama kedua balita dengan fasilitas minim, tanpa suami.. Saya yang biasanya tinggal duduk nyaman di perjalanan, kali ini sibuk luar biasa. Namun saat sampai ke rumah, saya lega karena sudah memberikan pengalaman baru untuk anak-anak dan bisa menceritakan perjalanan ini kepada suami dengan bahagia.
Kayaknya teman-teman lainnya sama..
Pulang dengan lelah, tapi gembira.


Comments

Popular posts from this blog

life is never flat

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga